Inilah Bank Terbaik Tahun 2016 versi Majalah Investor



Sebanyak 15 bank umum nasional terpilih menjadi Bank Terbaik Tahun 2016 versi Majalah Investor. Bank-bank tersebut mendapat predikat sebagai yang terbaik setelah lolos seleksi pemeringkatan dan terbukti unggul di kelasnya. Pada kelas aset di atas Rp 100 triliun, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) tampil sebagai yang terbaik bersama PT Bank Mandiri Tbk (Mandiri) dan PT Bank Central Asia Tbk (BCA).

Sedangkan kelas aset antara Rp 25 triliun hingga Rp 100 triliun, PT Bank KEB Hana Indonesia, PT Bank Mayapada Internasional Tbk, dan PT Bank Mega Tbk berhasil menjadi yang terbaik. Selanjutnya, PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906 Tbk, PT Bank Index Selindo dan PT Bank Multiarta Sentosa menjadi yang terbaik untuk kelompok aset antara Rp 1 triliun – Rp 25 triliun.

Penilaian untuk kelompok bank milik Pemerintah Daerah (BPD) dibagi dalam dua kelas aset. Untuk kelompok aset di atas Rp 10 triliun, PT Bank Sulselbar, PT Bank Bali dan PT Bank Kalimantan Barat berhasil menjadi yang terbaik. Sedangkan PT BPD Lampung, PT BPD Kalimantan Tengah dan PT BPD Nusa Tenggara Barat berhasil menjadi pemenang untuk kategori BPD dengan aset di bawah Rp 10 triliun.

“Bank yang berhasil menjadi pemenang di kelompoknya terbukti unggul setelah lolos seleksi awal dan menjadi yang terbaik pada tahap pemeringkatan yang menggunakan 12 kriteria pemeringkatan yang dirumuskan Dewan Juri,” ujar Primus Dorimulu, Pemimpin Redaksi Majalah Investor di Jakarta, Kamis (2/6).

Duabelas kriteria pemeringkatan yang digunakan meliputi: CAR 2015 (capital adequacy ratio), NPL 2015 (non performing loan), ROA 2015 (return on asset), ROE 2015 (return on equity), NIM 2015 (net interest margin), BOPO 2015 (perbandingan beban operasional dengan pendapatan operasional), LDR 2015 (loan to deposit ratio), pertumbuhan pendapatan bunga bersih, pertumbuhan pendapatan operasional selain bunga, pertumbuhan laba operasional, pertumbuhan kredit, dan rasio cost to asset.

Ketua Tim Juri, Sigit Pramono mengatakan, bank-bank saat ini didorong untuk semakin efisien. Dengan semakin efisien, persaingan semakin sempurna, sehingga bank akan menurunkan suku bunga. Otomatis bank-bank akan menurunkan pula NIM, ini mekanisme penurunan NIM yang wajar. ”Bank-bank yang efisien perlu diberikan insentif,” ujar Sigit Pramono yang juga Ketua Umum Perbanas.

Seleksi Awal
Tak semua bank ikut diperingkat. Ada tahapan seleksi awal yang disepakati Dewan Juri sebelum bank-bank ini dinyatakan layak ikut pemeringkatan. Poin-poin penting seleksi awal meliputi CAR minimum 10%, tidak mendapat opini disclaimer pada laporan keuangan tahun buku 2015, Giro Wajib Minimum (GWM) tidak kurang dari 8% (±insentif LDR), laba operasional dan laba bersih 2015 positif, aset 2015 untuk bank umum nasional dan BPD minimal Rp 1 triliun, dan tidak terkena sanksi otoritas.

Dari 118 bank yang beroperasi sampai dengan Mei 2015, hanya 83 bank lolos seleksi awal untuk diperingkat. Dengan demikian, ada 35 bank harus rela tidak diikutkan dalam pemeringkatan. Tidak semua bank yang tidak ikut diperingkat merupakan bank yang terganjal seleksi. Kelompok bank syariah sengaja dipisahkan karena memiliki karakteristik khusus.


Majalah Investor juga memberikan penghargaan khusus kepada tiga bank, yakni PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk sebagai Bank dengan pertumbuhan laba tertinggi, PT BPD Nusa Tenggara Timur sebagai BPD yang efisien dan produktif, dan PT Bank Jawa Barat dan Banten Tbk sebagai Bank dengan Modal Inti Terbesar di Kategori BUKU III.
sumber : www.BeritaSatu.com
Ceraproduction
Ceraproduction

Souvenirbank.com memiliki tim kreatif mulai dari dari media planner, creative director, product dan graphic designer handal yang telah berpengalaman melayani banyak perusahaan ternama di Indonesia dan ASEAN.